Great Wall of China as a World Tourism Destination
The Great Wall of China is one of the main tourist attractions in China, it seems incomplete if visiting China without a visit to this place, China's wall is the longest building ever made by humans and purportedly the only man-made object that can be seen from the moon although denied by NASA, this remarkable wall of giants has been built hundreds of years ago.
Most tourists come to the Great Wall of China departing from downtown Beijing by driving about 2.5 hours, during a journey through the highway with views of hilly areas are quite arid. Arriving in the parking area tourists will be offered a kind of certificate as proof that the tourists have ever visited the Wall of China, this certificate will be taken when you go home by paying about $5, the shape is quite unique, made of bamboo plate tied with yarn, similar to the letters made in the dynasty of China in the past, complete with Chinese writing and your name is engraved on it. From this parking area visitors have seen the beauty of china wall.
Thank you for seeing and reading the simple post..!
Salah satu keajaiban dunia yang sangat termasyur terletak di negara cina yang kita kenal dengan sebutan Tembok Besar Cina. Tembok yang dibangun seperti benteng ini merupakan bangunan terbesar yang pernah dibuat dalam sejarah manusia. Ukuran tembok ini memiliki panjang mencapai 6.350 km yang melintang dari Shanhaigun Pass dekat teluk Bo Hai di bagian timur laut hingga Jisayuguan Pass di bagian tengah utara wilayah Cina. Tingginya mencapai 8 meter, lalu lebar bagian atas 5 meter dan lebar bagian bawahnya 8 meter. Setiap 180-270 meter terdapat menara pengintai yang tingginya sekitar 12 meter.
Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Pribadi
Tujuan belajar bahasa Inggris salah satunya dapat membantu meningkatkan keterampilan kognitif seperti konsentrasi, ingatan, dan pemecahan masalah. Sehingga kamu punya kemampuan profesional dalam berkomunikasi jika sudah menguasai bahasa Inggris.
Selain itu bahasa Inggris sering digunakan dalam berbagai situasi sehari-hari dalam lingkungan tertentu. Tujuan belajar bahasa Inggris ini dapat membantumu mengembangkan kemampuan berbicara, membuat presentasi, dan berkomunikasi dengan lancar dalam berbagai situasi.
BACA JUGA: Ini Dia, 10 Budaya Malaysia yang Mirip dengan Budaya Indonesia
Kesempatan Bekerja dan Berkarir
Salah satu alasan pentingnya belajar bahasa Inggris mulai saat ini hingga nanti adalah sebagai bekal dalam memberikanmu peluang menarik di industri kerja. Kamu bisa menemukan perusahaan maupun pekerjaan yang ideal serta meniti karir impianmu! Hampir seluruh perusahaan di dunia membutuhkan kandidat yang harus bisa menguasai bahasa Inggris.
Baik itu dari aspek pekerjaan yang kamu lakukan dan bentuk komunikasi saat di perusahaan. Dengan memiliki kemampuan berbicara maupun menulis yang fasih dalam bahasa internasional ini, mereka akan melihat nilai tambah yang ada dalam dirimu!
Apalagi, jika kamu mengincar pekerjaan yang ada dalam jenjang internasional, kemampuan berbahasa Inggris sudah pasti menjadi poin penting dalam proses rekrutmen mereka.
BACA JUGA: 10 Universitas Terbaik Di Australia Yang Banyak Orang Indonesia, Berminat Masuk?
Bisa Berkomunikasi dengan Orang dari Seluruh Dunia
Seperti yang disinggung sebelumnya kalau bahasa yang satu ini digunakan oleh orang di seluruh dunia. Makanya salah satu tujuan mempelajari bahasa Inggris yaitu agar dapat membantu kamu berkomunikasi dengan orang-orang dari berbagai penjuru dunia.
Untuk Meningkatkan Kepercayaan Diri
Dengan belajar dan menguasai bahasa Inggris dapat membantu meningkatkan kepercayaan diri kamu dalam berbagai situasi. Contohnya saat di lingkungan kerja, akademik, atau sosial. Dengan kemampuan bahasa Inggris yang baik, kamu dapat merasa lebih nyaman berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang-orang dari berbagai latar belakang.
Menaikkan Kesempatan Bersosialisasi
Inggris adalah bahasa yang sering digunakan dalam pertemuan sosial dan acara-acara internasional. Dengan belajar bahasa Inggris dapat membantu kamu mengikuti percakapan dan bergaul dengan orang-orang dari berbagai negara dan budaya yang berbeda.
Lebih Mudah Dapat Pekerjaan
Kemampuan bahasa Inggris yang baik dapat membuka peluang karir di berbagai industri dan perusahaan internasional. Bahkan di beberapa industri, Bahasa Inggris sering menjadi syarat utama dalam proses seleksi kerja.
Walaupun ada beberapa lowongan yang tidak menjadikan bahasa Inggris syarat utama, tetapi hal tersebut bisa meningkatkan nilai atau value kamu saat melamar pekerjaan.
BACA JUGA:Apa itu Negara Persemakmuran Inggris? Pilihan Kuliah dan Sejarahnya
Jakarta, CNBC Indonesia - Tembok Besar China atau "The Great Wall of China" adalah salah satu dari Tujuh Keajaiban Dunia yang diklaim melintasi 16 provinsi, kota dan daerah otonom.
Melansir dari China Discovery, hasil catatan dan penyelidikan lapangan mengungkapkan bahwa Tembok Besar China tersebar di 16 provinsi, kota, dan daerah otonom, seperti Shandong, Henan, Hebei, Mongolia Dalam, Shanxi, Shaanxi, Gansu, Liaoning, Ningxia, Beijing, Tianjin, Xinjiang, Heilongjiang, Qinghai, Jilin dan Hubei.Di Negeri Tirai Bambu, Tembok Besar China terkenal dengan nama "Wanli Changcheng" yang memiliki arti "10.000-Leagues Long Wall". Adapun, "Cheng" memiliki arti tembok kota.Menurut laman resmi UNESCO, Tembok Besar China memiliki total panjang lebih dari 20 ribu kilometer. Tembok dimulai dari sisi timur di Shanhaiguan, provinsi Hebei dan berakhir di sisi barat, yakni Jiayuguan, provinsi Gansu.Sebenarnya, apa tujuan dibangunnya Tembok Besar China?Melansir dari History, pada awalnya Tembok Besar China dibangun dengan tujuan untuk melindungi wilayah China di perbatasan utara dari serangan. Sebab, area tempat dibangun Tembok Besar China merupakan lokasi perang dan pertempuran antara bangsa China dengan bangsa lain selama ratusan tahun.Menurut catatan sejarawan, pembangunan Tembok Besar China telah berlangsung sejak 770-476 SM pada periode musim semi dan gugur dan pada periode Warring States sekitar 475-221 SM. Pada saat itu, pembangunan bertujuan sebagai tembok benteng.Pembangunan Tembok Besar China secara resmi diperintahkan oleh kaisar pertama kesatuan Chna sekitar 220 SM, Kaisar Qin Shi Huang. Lalu, bagian paling rumit dan terkenal dari Tembok Besar China dibangun pada masa Dinasti Ming, yakni sekitar 1368-1644.Pada awalnya, sebagian besar dinding Tembok Besar China terbuat dari tanah dan kayu. Di beberapa titik, Tembok Besar China terbuat dari batu bata, granit yang digali, hingga balok marmer. Tembok tersebut terus mengalami perubahan seiring dengan perkembangan teknik bangunan.Pada masa Dinasti Ming, Tembok Besar China dilengkapi dengan menara pengawas dan bangunan tengah yang kini menjadi destinasi favorit para wisatawan.Menurut UNESCO, Tembok Besar China mencerminkan "benturan" dan pertukaran antara peradaban pertanian dan peradaban nomaden pada era China kuno. Selain itu, tembok raksasa ini juga memiliki makna sebagai simbol nasional untuk menjaga keamanan negara dan rakyat China.Tak hanya itu, UNESCO juga menyebut bahwa tembok ini memberikan bukti fisik dari pemikiran strategis politik China yang berpandangan jauh ke depan, kekuatan militer, serta pertahanan nasional yang perkasa dari kekaisaran pusat di China kuno.Tembok Besar China juga disebut merupakan contoh luar biasa dari segi arsitektur, teknologi, dan seni militer China kuno. Maka dari itu, tak heran jika warisan budaya dunia yang diakui leh UNESCO sejak 1987 ini menjadi salah satu destinasi utama para turis yang berlibur ke China.
Saksikan video di bawah ini:
Lebih Mudah Travelling ke Negara Asing
Apakah kamu mau liburan ke Malaysia, Korea maupun ke Kanada, tapi nggak bisa bahasa asing dari negara tujuan? Tenang aja, kao kamu belajar bahasa Inggris dengan baik, maka akan memudahkan berkomunikasi dengan penduduk lokal agar bisa dapat pengalaman budaya lokal lebih dekat. Makanya bagi kamu yang suka travelling, bahasa internasional yang satu ini wajib banget dikuasai.
Tembok Besar Cina Sebagai Tujuan Wisata Dunia
Tembok Besar China merupakan salah satu objek wisata utama di Tiongkok, rasanya kurang lengkap jika mengunjungi China tanpa berkunjung ke tempat ini, tembok China merupakan bangunan terpanjang yang pernah dibuat oleh manusia dan konon merupakan satu-satunya objek buatan manusia yang bisa dilihat dari bulan walaupun dibantah oleh NASA, luar biasanya tembok raksasa ini telah dibangun ratusan tahun yang lalu.
Kebanyakan wisatawan datang ke Tembok Besar China berangkat dari pusat kota Beijing dengan berkendara sekitar 2.5 jam, selama perjalanan melewati highway dengan pemandangan kawasan perbukitan yang cukup gersang. Setibanya di kawasan parkir wisatawan akan ditawarkan sejenis surat sertfikat sebagai bukti bahwa wisatawan tersebut pernah berkunjung ke Tembok China, sertifikat ini akan diambil ketika anda pulang dengan membayar sekitar Rp. 60.000, bentuknya cukup unik, terbuat dari lempengan bambu yang diikat dengan benang, mirip dengan surat-surat yang dibuat di zaman dinasti china di masa lampau, lengkap dengan tulisan China dan nama anda yang terukir di atasnya. Dari kawasan parkir ini pengunjung sudah melihat keindahan tembok china.
Terimakasih sudah melihat dan membaca postingan sederhana ini..!
Zeus Slot Free merupakan pilihan terbaik bagi pecinta permainan slot yang ingin merasakan keseruan bermain tanpa harus mengeluarkan biaya. Dengan Zeus Slot Free, Anda dapat menikmati berbagai fitur dan keunggulan permainan tanpa ada batasan waktu atau biaya yang diperlukan.
Unduh WORLD MATCH MAXWIN BET 200, Versi WORLD MATCH MAXWIN BET 200 terbaru, WORLD MATCH MAXWIN BET 200 login , link WORLD MATCH MAXWIN BET 200 , WORLD MATCH MAXWIN BET 200 alternatif.
Rp. 85,589-75% Jackpot Harian
Tembok Besar Tiongkok atau Tembok Raksasa Tiongkok (Hanzi tradisional: 長城; Hanzi sederhana: 长城; Pinyin: Chángchéng) juga dikenal di Tiongkok dengan nama Tembok Sepanjang 10.000 Li¹ (萬里長城; 万里长城; Wànlĭ Chángchéng) adalah bangunan terpanjang yang pernah diciptakan manusia yang berada di Tiongkok.[1][2][3]
Tembok Besar Tiongkok dianggap sebagai salah satu dari Tujuh Keajaiban Dunia.[4][5] Pada tahun 1987, bangunan ini dimasukkan dalam daftar Situs Warisan Dunia UNESCO.[1][2]
Tembok Besar Tiongkok tidak panjang terus menerus, tetapi merupakan kumpulan tembok-tembok pendek yang mengikuti bentuk pegunungan Tiongkok utara.[6] Pada tanggal 18 April 2009,[7] setelah investigasi secara akurat oleh pemerintah Republik Rakyat Tiongkok, diumumkan bahwa tembok raksasa yang dikonstruksikan pada periode Dinasti Ming panjangnya adalah 8.851 km.[6]
Menurut catatan sejarah, setelah tembok panjang dibangun oleh Ming, barulah dikenal istilah "changcheng" (长城, "tembok besar" atau "tembok panjang"). Sebelumnya istilah tersebut tidak ditemukan. Istilah Tembok Besar Tiongkok dalam Bahasa Mandarin adalah "wanli changcheng", bermakna "tembok yang panjangnya 10 ribu li". Pada masa sekarang istilah ini resmi digunakan.[3]
Pada tahun 2009, Badan Survei dan Pemetaan dan Badan Administrasi Warisan Budaya Republik Rakyat Tiongkok melakukan penelitian untuk menghitung ulang panjang Tembok Besar Tiongkok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Tembok Besar Tiongkok lebih panjang daripada rentang yang saat ini diketahui. Menurut pengukuran, panjang keseluruhan tembok mencapai 8.850 km. Proyek tersebut juga telah menemukan bagian-bagian tembok lain yang panjangnya 359 km, parit sepanjang 2232 km, serta pembatas alami seperti perbukitan dan sungai sepanjang 2232 km. Rentang rata-rata Tembok Besar Tiongkok adalah 5000 km, umumnya dikutip dari berbagai catatan sejarah.[8]
Tembok Besar Tiongkok disebut-sebut sebagai salah satu bangunan buatan manusia yang terlihat dari ruang angkasa dengan mata telanjang. Namun, setelah dilakukan investigasi oleh para astronaut, persepsi tersebut tidak benar.[9] Dari orbit yang rendah, bangunan buatan manusia seperti jalan, kapal laut, kota dan lain-lain memang dapat terlihat, tetapi pada saat melewati orbit bumi dengan tinggi puluhan ribu kaki, tak satu pun benda di permukaan bumi yang dapat terlihat, termasuk Tembok Besar Tiongkok. Hal ini dikuatkan oleh pernyataan NASA: "The Greatwall can barely be seen from the Shuttle, so it would not be possible to see it from the moon with the naked eye".[10]
Tembok Besar Tiongkok ini hampir tidak terlihat dari dalam Pesawat Ulang Alik, sehingga tidak mungkin dapat terlilat dari bulan dengan mata telanjang [11]
Astronot Tiongkok pertama yang diluncurkan di ruang angkasa pada tahun 2004, Yang Liwei, juga menyatakan bahwa ia tidak dapat melihat bangunan tersebut.[12]
Persepsi mengenai terlihatnya tembok raksasa dari ruang angkasa sudah menjadi mitos, bahkan ditulis ke dalam buku pelajaran sekolah di Tiongkok.[12] Bukti terawal berasal dari tulisan kolektor barang antik asal Inggris bernama William Stukeley tahun 1754 yang membandingkan Tembok Besar Tiongkok dengan Tembok Hadrian di Inggris dengan menyatakan bahwa Tembok Hadrian di Inggris hanya dapat dikalahkan oleh Tembok Besar Tiongkok, yang merupakan bangunan penting di dunia, sehingga bisa jadi terlihat dari bulan ("This mighty wall of 4 score miles in length is only exceeded by the Chinese wall, which makes a considerable figure upon the terrestrial globe, and may be discerned at the moon.")[13] Buku karya Richard Halliburton, petualang asal Amerika pada tahun 1938 yang berjudul "Second Book of Marvels", semakin membuat orang-orang percaya bahwa tembok raksasa dapat dilihat dari ruang angkasa.[10]
Sejarahnya, pembangunan tembok adalah salah satu bagian terpenting dalam sejarah arsitektur Tiongkok, yakni untuk membatasi wilayah-wilayah perkotaan dan perumahan. Berbagai teori mengapa tembok besar didirikan antara lain sebagai benteng pertahanan, batas kepemilikan lahan, penanda perbatasan dan jalur komunikasi untuk menyampaikan pesan.[3]
Berdasarkan bukti tertulis yang bisa diterima umum, pada dasarnya Tembok Besar Tiongkok dikonstruksikan mayoritas pada periode Dinasti Qin, Dinasti Han dan Dinasti Ming.[14] Namun, sebagian besar rupa tembok raksasa yang berdiri pada saat ini merupakan hasil dari periode Ming.[14]
Sebelum periode Dinasti Qin, pembangunan tembok raksasa paling awal dilakukan pada Zaman Musim Semi dan Gugur (722 SM-481 SM) dan Zaman Negara Perang (453 SM- 221 SM) untuk menahan serangan musuh dan suku-suku dari utara Tiongkok.[15] Negeri-negeri yang tercatat berkontribusi dalam konstruksi pertama antara lain negeri Chu, Qi, Yan, Wei dan Zhao.[14] Dalam periode-periode berikutnya, tembok raksasa bertambah panjang, diperbaiki dan dimodifikasi.[14]
Pada tahun 220 SM di bawah perintah Kaisar Qin Shi Huang, Jendral Meng Tian mengumpulkan tenaga kerja sebanyak 300 ribu orang untuk menyambungkan tembok-tembok sebelumnya sebagai garis pertahanan.[15] Pembangunan yang memakan waktu 9 tahun memerlukan biaya mahal dan mengorbankan rakyat jelata.[15] Tenaga kerja yang jadi korban mencapai jutaan jiwa sehingga negara menjadi lemah.[15][16] Kebencian rakyat pada kerja paksa tersebut memicu kemarahan petani yang berontak menggulingkan Dinasti Qin.[17] Setelah itu, pembangunan tembok raksasa tidak dilanjutkan.[17]
Tahun 127 SM, saat Kaisar Han Wudi berkuasa (140 SM-87 SM), proyek renovasi dan pembangunan bagian-bagian tembok lama dilaksanakan selama 20 tahun menambah panjang tembok secara keseluruhan menjadi 1000 km.[18] Pada periode pertama Han, tembok raksasa berfungsi sebagai pelindung kawasan barat dari Bangsa Hun yang mengancam rakyat Tiongkok.[18] Setelah pengaruh Hun melemah, pembangunan tembok tidak dilanjutkan. Mulai tahun 39 M, atas perintah Guang Wudi, jendral Ma Cheng memulai kembali proyek pembangunan tembok besar.[18] Pada saat itu, bangsa Hun terpecah menjadi 2 bagian, utara dan selatan.[18] Bangsa Hun utara berhasil ditundukkan oleh Han sementara bagian selatan berdamai.[18] Setelah itu, pembangunan tembok raksasa ditinggalkan karena Tiongkok sudah mempunyai kekuatan militer yang besar.[18]
Pada masa Dinasti Ming (1368-1644), setelah menaklukkan bangsa Mongol, tembok raksasa dari periode sebelumnya dikonstruksikan kembali,[19] dengan catatan panjang 5.650 km.[1] Pada masa ini, Tembok Besar Tiongkok dibagi ke dalam 9 distrik militer yang dilengkapi benteng-benteng pertahanan dan pintu gerbang untuk mengawasi daerah perbatasan.[19] Di atasnya dibuat jalan sebagai jalur transportasi.[19] Pintu gerbang paling timur dinamakan Shanhaiguan dan pintu gerbang paling barat dinamakan Jiayuguan.[19]
Menara suar atau fenghuotai (烽火台) digunakan untuk menyampaikan pesan militer dengan cara membuat sinyal asap pada siang hari dan api pada malam hari untuk memberitahukan adanya gerak-gerik musuh.[20] Merupakan salah satu bagian tembok besar terpenting, struktur ini dibuat di tiap bagian tembok raksasa dengan material lokal.[20] Di daerah pegunungan, tersusun dari batu bata, di padang rumput atau gurun terbuat dari tanah liat.[20] Bentuk bisa bulat, lonjong dan persegi.[20] Terdapat 3 jenis menara suar, yakni tipe yang dibangun di atas tembok, dalam tembok atau dibangun terpisah untuk mengintai musuh.[20]
Struktur pintu gerbang berfungsi sebagai benteng pada posisi-posisi penting.[21] Tersusun dari:
Tembok merupakan badan utama arsitektur tembok raksasa.[22] Fungsinya menghubungkan menara suar, menara pengintai dan pintu gerbang menjadi sebuah garis pertahanan.[22] Ketinggiannya tergantung pada bentuk dataran.[22] Pada daerah-daerah strategis dibuat lebih tinggi.[22] Pada saat melintasi gunung atau daerah dengan bentuk tidak rata dibuat serendah mungkin untuk menghemat bahan dan tenaga.[22] Rata-rata tinggi tembok 23-26 kaki.[22]
Bagian-bagian penting di tembok:
Material yang digunakan untuk membuat tembok raksasa beda-beda sesuai periode dinasti.[23] Sebelum batu bata ditemukan, tembok besar dibuat dari tanah, batu dan kayu.[23] Karena pembangunannya selalu membutuhkan sumber daya yang banyak, para pekerja memanfaatkan bahan-bahan yang seadanya.[23] Saat melewati gunung, batu gunung akan digunakan.[23] Pada saat membangun di tanah datar, tembok dibuat dari tanah yang digemburkan dan jika melewati padang gurun, bahan yang digunakan adalah rerumputan campur pasir dan ranting-ranting pohon konifer.[23] Tembok dari bahan ini rapuh, mudah ditembus dan cepat hancur.[23]
Pada masa Dinasti Qin, teknologi belum maju, sehingga material yang digunakan adalah tanah atau tanah campur kerikil.[23] Pada masa itu struktur benteng belum didirikan.[23] Beberapa bagian tembok hanya terdiri dari gundukan batu-batu besar.[23]
Pada masa Dinasti Han, bahan tanah dan batu seperti masa sebelumnya masih umum digunakan.[23]
Pada masa Dinasti Tang, batu bata sudah diproduksi.[22] Namun, karena mahal, hanya terbatas pada gerbang kota dan tembok yang dekat.[22]
Baru pada zaman Dinasti Ming, teknologi pembangunan tembok sudah lebih maju.[23] Namun, baru pada pertengahan periode dinasti tersebut batu bata berkualitas diproduksi.[23] Batu bata lebih baik daripada tanah atau batu kerikil karena lebih ringan, tahan beban dan lebih efektif dalam waktu yang cepat. Batu masih dipakai, terutama untuk fondasi, pinggiran luar dan dalam gerbang dikarenakan lebih kuat daripada batu bata.[23] Adukan batu kapur dengan beras ketan efektif sebagai semen yang dapat merekatkan batu bata.[23]
Beberapa tahun belakangan mulai ditemukan beberapa bagian tembok di wilayah-wilayah Tiongkok yang tak terjangkau. Pada tahun 1998, ditemukan situs tembok dekat salah satu jalur sutra di antara provinsi Gansu dan Xinjiang. Tembok-tembok yang dibangun dari tanah berpasir kuning dan ranting-ranting Eucalyptus marginata tersebut memiliki panjang 500 km, termasuk benteng pertahanan kokoh. Penemuan ini menambah panjang tembok besar menjadi 2.700 km.[3]
Di gurun-gurun pasir di Daerah Otonomi Ningxia Hui yang sering berpindah-pindah, juga telah membuka bagian-bagian tembok dan benteng konstruksi Ming.[3]
Penemuan prasasti yang berisi ukiran tulisan di berbagai wilayah Tiongkok di sekitar tembok menjadi sumber sejarah tertulis penting tentang dokumentasi pembangunan Tembok Besar Tiongkok. Prasasti paling awal adalah inskripsi Dinasti Qi Utara (550-577). Prasasti Dinasti Ming banyak ditemukan di Beijing dan provinsi Hebei, tetapi terancam rusak atau hilang karena hujan, angin, erosi dan kerusakan lingkungan.[3]
Dalam penelitian itu, teknologi GPS dan infra merah yang digunakan dapat membantu mendeteksi beberapa bagian yang terkubur akibat badai pasir. Bagian-bagian baru yang ditemukan adalah hasil konstruksi pada masa Dinasti Ming (1368-1644) yang membentang dari Pegunungan Hu di provinsi Liaoning bagian utara sampai Celah Jiayu di barat provinsi Gansu. Proyek ini juga memetakan bagian-bagian tembok yang didirikan pada zaman Qin (221-206 SM) dan Han (206 SM-9M).[8]
Walaupun merupakan situs yang dilindungi, Tembok Besar Tiongkok mengalami banyak kerusakan yang sebagian besar diakibatkan pembangunan infrastruktur yang serampangan, pencurian artefak batu inskripsi dan bagian-bagian tembok dan perbaikan yang dilakukan sembarangan.
Laporan konservasi pada awal tahun 2004 melaporkan bahwa hanya 1/3 dari panjang 6.350 km tembok yang sekarang masih terpelihara, membuat rentang tembok "semakin pendek". Banyak warga di sekitar situs-situs kuno tidak mengetahui mereka tinggal berdekatan karena pandangan mengenai tembok raksasa merupakan benteng arsitektur Ming yang kokoh, tetapi sebenarnya kondisi Tembok Besar Tiongkok tidak seragam. Penduduk sekitar menggunakan batu bata tembok besar untuk membangun rumah dan kandang hewan ternak.[3]
Tembok yang berada di luar Beijing merupakan bagian yang paling terancam, seperti di provinsi Shaanxi dan Ningxia. Dari 2.000 km rentang tembok di provinsi Shaanxi, 1/3 dari 850 km dari struktur Ming telah lenyap karena aktivitas pembangunan infrastruktur dan industri. Sebanyak 40 lobang tembok ditembus oleh jalan untuk kendaraan.[3]
Sementara itu, tembok besar di Daerah Otonomi Ningxia Hui yang memiliki panjang 1500 km yang didirikan dari berbagai periode mulai dari Zaman Negara Berperang, Dinasti Qin, Dinasti Han, Dinasti Sui dan Dinasti Ming merupakan bagian yang rentan perusakan seperti dibobol untuk jalur kendaraan dan erosi.
Upaya dan proyek-proyek renovasi telah dilakukan oleh pemerintah Republik Rakyat Tiongkok guna memperbaiki kerusakan. Salah satunya dengan cara membuka jurusan Studi Tembok Raksasa (长城学;Changchengxue) di universitas-universitas lokal. Studi ini adalah cabang baru sejarah Tiongkok yang dikembangkan untuk menarik perhatian arkeolog dan peneliti muda untuk menelusuri sejarah tembok raksasa dan pelestariannya.[3]
¹ 10.000 li = 5.760 km. Dalam bahasa Mandarin, jumlah 10.000 biasanya secara figuratif dianggap sebagai "tidak terbatas", sehingga angka tersebut sebenarnya mengandung arti "tembok yang panjangnya tak terbatas".
Wikimedia Commons memiliki media mengenai